Pemerataan Investasi di Jawa Barat: Target Rp250 Triliun!

Investasi di Jawa Barat pada tahun 2024 diperkirakan mencapai sekitar Rp247 triliun - Rp250 triliun. (Rumah.com)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) memproyeksikan mendapatkan mandat target realisasi investasi di Jawa Barat senilai Rp250 triliun dari Kementerian Investasi/BKPM pada tahun 2024 ini. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Nining Yulistiani optimistis bahwa target tersebut dapat tercapai, mengingat sejumlah faktor pendukung dan pencapaian positif investasi sebelumnya.

Menurut Nining Yulistiani, investasi di Jawa Barat pada tahun ini diperkirakan mencapai sekitar Rp247 triliun – Rp250 triliun, yang akan menjadi target nasional. Pernyataan ini disampaikan dalam acara BEJA (Bewara Jawa Barat) Vol. 2, di Gedung Sate Bandung pada 30 Januari 2024.

BEJA, yang mengusung tema ‘West Java Investment Report 2023 and Economic Outlook 2024’, melibatkan sejumlah pemangku kepentingan seperti Plh Sekda Provinsi Jabar Taufik Budisantoso, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bambang Pramono, Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara, dan Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik.

Taufiq Budi Santoso, Plh Sekda Provinsi Jabar, menyampaikan bahwa pencapaian positif investasi di Jabar merupakan hasil sinergi, komitmen, dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemdaprov Jabar dan Bank Indonesia Jawa Barat. Keberhasilan ini memberikan pesan penting bahwa investasi memiliki peran kunci sebagai motor penggerak perekonomian Jawa Barat.

Untuk mencapai target investasi di Jawa Barat, Pemdaprov Jabar bersama berbagai pihak perlu mengupayakan pemerataan investasi. Saat ini, investasi di Jabar cenderung terkonsentrasi di bagian utara, terutama di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang. Realisasi investasi Jabar pada tahun 2023 mencapai Rp210,6 triliun, melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp188 triliun.

Lima kabupaten dan kota terbesar dalam menerima investasi adalah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Purwakarta, dan Kota Bekasi. Investasi di wilayah utara seperti Rebana dan selatan seperti Arumanis terus meningkat. Selama periode 2021 hingga 2023, investasi di Metropolitan Rebana mencapai Rp50,11 triliun, sedangkan di Arumanis senilai Rp27,3 triliun.

Investor luar negeri juga semakin tertarik pada Jabar, dengan total investasi asing mencapai Rp122,6 triliun pada tahun 2023. Jepang menjadi penyumbang tertinggi dengan nilai investasi Rp26,65 triliun, diikuti oleh Singapura, Tiongkok, Korea Selatan, dan Malaysia.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Bambang Pramono menekankan pentingnya penyebaran investasi di Jawa Barat tidak hanya di wilayah utara, tetapi juga di selatan Jabar. Selain itu, Jabar memiliki potensi untuk pengembangan ekonomi syariah dan ekonomi hijau atau energi terbarukan.

Keberhasilan menciptakan iklim investasi yang harmonis di Jabar dianggap sebagai kunci bagi realisasi investasi yang terus meningkat. Dengan pertumbuhan ekonomi Jabar yang diperkirakan mencapai 4,7-5,5 persen (yoy) pada tahun 2023, investasi dianggap sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi, memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja sebanyak 253.424 orang.

Keterlibatan semua stakeholder terkait investasi di Jabar menjadi kunci dalam mempertahankan tren positif ini. Langkah proaktif dan inovatif dalam mengidentifikasi proyek potensial yang diminati investor asing akan membantu Jabar tetap menjadi destinasi investasi yang menarik dan berkelanjutan.

Demikian informasi seputar pertumbuhan investasi di Jawa Barat. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Wisatahouse.Com.