Mentok ke Bawah! Harga Saham GOTO Stuck di Zona Merah

Harga saham GOTO sendiri saat ini juga sudah tidak lagi ada di papan utama. (Suara.com)

Harga saham GOTO (PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk) masih mendekam di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini. Bahkan, saham emiten dengan kode GOTO itu kembali menyentuh batas level penurunan paling bawah dalam sehari atau auto reject bawah (ARB). Dikutip dari data RTI, Selasa (6/12), saham GOTO sejak pembukaan perdagangan sudah turun 8 poin atau sebesar 6,96% ke level Rp107 dari posisi pada penutupan perdagangan di hari sebelumnya Rp115.

Di sekitar pukul 09.05 WIB setelah pembukaan perdagangan, ada 70,40 juta saham GOTO sudah ditransaksikan. Nilai transaksinya mencapai Rp7,53 miliar. Harga saham GOTO sendiri sudah mengalami penurunan hingga ARB berjilid-jilid sejak 1 Desember. Setiap hari perdagangan saham hingga hari ini saham GOTO terus turun hingga ARB.

Usai Gembok Dibuka, Harga Saham GOTO Mulai Ambles

Penurunan saham ini terjadi usai periode lockup saham GOTO berakhir di 30 November 2022. Itu artinya per 1 Desember 2022 gembok untuk investor sebelum IPO sudah dibuka dan mereka bisa melakukan transaksi penjualan.

Harga saham GOTO sendiri saat ini juga sudah tidak lagi ada di papan utama. GOTO masuk ke papan baru yakni papan ekonomi baru bersama 2 saham lainnya yakni PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) alias Blibli dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Adapun, berdasarkan Peraturan No. II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dengan SK Direksi No: KEP-00025/BEI/03-2020, bagi saham di rentang harga Rp50-200 akan dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan sebesar 35% atau penurunan harga saham sebesar 7% dalam satu hari.

Sementara untuk rentang harga saham Rp200-5.000 dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan harga sebesar 25% atau penurunan harga sebesar 7%. Lalu, untuk rentang harga saham di atas Rp5.000 dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan harga sebesar 20% atau penurunan harga sebesar 7%. Kira-kira apakah bakal ada keajaiban harga saham GOTO kembali melonjak naik?