PLTA Kayan Siap Dibangun, Ini Beberapa Pihak yang Terlibat

Pembangunan PLTA Kayan jadi salah satu megaproyek yang dimiliki Indonesia. Pembangkit listrik tenaga air ini melibatkan berbagai pihak dalam pembangunannya.

Sebentar lagi, Indonesia akan memiliki pembangkit listrik tenaga air terbesar se-Indonesia, bahkan Asia. Pembangkit listrik tersebut adalah PLTA Kayan. Kapasitasnya diproyeksi mencapai 9.000 MW. Dengan kapasitas listrik sebesar itu, PLTA Kayan diperkirakan mampu menyuplai kebutuhan listrik di berbagai wilayan di Kalimantan, termasuk Kalimantan Timur yang jadi ibu kota baru Indonesia.

Pembangunan PLTA Kayan melibatkan berbagai pihak

Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pembangunannya. Mulai dari pihak yang menjadi investor, pembangun, hingga pihak yang menjalin kerja sama bisnis dengan PLTA Kayan. Beberapa pihak tersebut adalah sebagai berikut.

  1. China Power

Dalam membangun PLTA Kayan, China Power jadi salah satu investor yang ikut membiayai pembangunannya. China Power dapat dikatakan sebagai BUMN negara China. Keterangan ini juga sempat disampaikan oleh Direktur Operasional PT Kayan Hidro Energi (KHE), Khaerony. Dilansir dari paragram.id, Khaerony mengatakan bahwa pendanaan PLTA Kayan mayoritas berasal dari investor, salah satunya China Power.

“Investasinya itu investor kita dari Power China dengan Central Asia Capital Ltd. Itu investor kita. Kurang lebih joint venture. Kayan mayoritas dari investor yang ada,” ungkap Kherony, (16/09).

Total investasi yang digelontorkan China Power dalam pembangunan PLTA Kayan juga terbilang besar, mencapai 20,7 miliar dolar AS sampai 24,3 miliar dolar AS. Dalam kurs rupiah senilai Rp289,8 triliun higga Rp340 triliun (mengacu kurs Rp14.000 per dolar AS).

“Investainya 2,3 hingga 2,7 juta dolar AS per megawattnya. Kenapa mahal? Karena akses ke lokasi butuh ekstra, termasuk jadi cost tersebut,” lanjut Khaerony.

PLTA Kayan akan dikerjakan oleh PT Adhi Karya (gresnews.com)
  1. PT Adhi Karya Tbk

PT Adhi Karya merupakan salah satu anak perusahaan BUMN Indonesia. Adhi Karya juga dilibatkan dalam pembangunan PLTA Kayan. Selain itu, Adhi Karya ikut terlibat dalam proyek strategis nasional lainnya, salah satunya adalah pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi.

Dilansir dari antaranews.com, Adhi Karya telah menandatangani perjanjian pelaksanaan proyek di Kantor Staf Kepresidenan pada 15 Agustus 2019 lalu. Penandatanganan dilakukan antara PT Kayan Hydro Energy (pihak pembangun PLTA) dengan PT Adhi Karya dan PT Pelabuhan Indonesia IV di Kantor Staf Presiden.

Dilansir dari antaranews.com, Direktur Operasi II PT Adhi Karya, Pundjung Setya Brata, berjanji akan berikan kualitas terbaik dalam membangun PLTA Kayan.

“Kami akan menggunakan pengalaman yang kami miliki untuk memastikan bahwa kualitas yang diharapkan Bapak Gubernur Kaltara akan bisa dicapai dengan baik,” kata Pundjung Setya Brata, Kamis (15/09).

  1. PT PLN (Persero)

PLN selama ini jadi pihak yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, PLN ikut terlibat dalam pengelolaan listrik dari PLTA Kayan.

Direktur Operasional Kayan Hydro Energy, Khaerony, mengatakan bahwa nantinya listrik dari PLTA Sungai Kayan mampu melistriki kawasan industri di Kalimantan Utara, yakni KIPI Tanah Kuning. Tidak hanya itu, listrik yang dihasilkan juga bisa digunakan untuk memasok kelistrikan di Kalimantan, apalagi pemerintah berencana untuk memindahkan ibu kota ke wilayah Borneo.

Untuk mengatur masalah kelistrikan yang disuplai PLTA Kayan di Kalimantan, PLN ikut terlibat dalam manajemennya. Bahkan KHE mengaku telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT PLN (Persero). Nota kesepahaman yang ditandatangani berisi pembahasan rencana dan potensi ke depannya, bahkan sampai dengan proses jual listrik ke industri dan masyarakat.