PLTA Kayan dan Nasib Dua Desa yang Terdampak Pembangunan di Kecamatan Peso

Desa yang terdampak pembangunan PLTA Kayan akan direlokasi ke pemukiman yang lebih tinggi.

Pelaksanaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) oleh PT Kayan hidro Energi (KHE) di Sungai Kayan, Kecamatan peso, Kabupaten Bulungan akan berimbas terhadap 160 Kepala Keluarga di dua desa yakni Desa Long Lejuh dan Desa Long Peleban.

Pihak KHE menjamin akan melakukan relokasi bagi warga yang terdampak proyek pembangunan PLTA di Sungai Kayan.

“Jadi, di bendungan satu itu ada dua desa yang akan kami relokasi. Tempat relokasi yang baru juga akan kami sesuaikan dengan permintaan dari masyarakat dua desa tersebut,” terang Direktur Operasional PT KHE Khaerony pada Agustus silam seperti dilansir dari Radar Kaltara.

Relokasi desa yang terdampak PLTA kayan tidak akan kehilangan kearifan lokal

Gambar PLTA Kayan 1 (Radar Kaltara)

Khaerony mengatakan warga dari desa yang terdampak dari pembangunan PLTA Kayan akan dipindahkan ke kawasan yang terletak di dataran yang lebih tinggi. Hal tersebut dilakukan agar warga yang direlokasi dapat terhindar dari banjir akibat luapan Sungai Kayan.

“Dua desa itu banjir hampir rutin setiap tahun. Jadi karena kejadian alam yang selalu berulang maka relokasi desa yang lebih tinggi,” papar Khaerony, di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Dia menambahkan, PT KHE akan berkomitmen untuk memfasilitasi masyarakat dengan sangat baik. Misalnya dengan memberi kebesasan kepada penduduk setempat untuk menentukan sendiri lokasi yang akan digunakan sebagai tempat tinggal baru.

“Masyarakat yang tentukan, kenapa di daerah itu, karena ada story dari nenek moyang. Itu masyarakat yang minta dan kami hanya fasilitasi,” ungkap Khaerony.

Sebelumnya, PT KHE juga sudah menjamin bahwa relokasi tidak akan menghilangkan kearifan lokal di dua desa tersebut. Untuk dampak dari pembangunan tersebut pada dasarnya akan banyak sekali kontribusi positif.

“Sebelumnya teman-teman yang ada di Peso juga sudah kami ajak studi ke China untuk melihat apakah nantinya setelah ada bendungan, sosial masyarakat akan maju atau tidak,” terang Khaerony.

PT KHE juga optimis bahwa desa yang akan direlokasi kedepannya akan lebih maju ketimbang desa lainnya. Hal tersebut dikarenakan pendapatan dari dua desa tersebut akan meningkat seiring dengan adanya PLTA di Sungai Kayan.

“Jadi, dengan adanya PLTA Kayan ini banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat,” katanya.