Potensi Debit Air Sungai Kayan Akan Dimanfaatkan Untuk Sumber Energi PLTA Kayan yang Dibangun Akhir Tahun Ini dengan Kapasitas 9.000 Megawatt.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) akan dibangun di Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. PLTA ini dibangun dengan memanfaatkan aliran Sungai Kayan.
Sebagaimana diketahui, Sungai Kayan merupakan sungai terbesar di Kalimantan Utara yang memiliki hulu di Gunung Ukeng dan bermuara di Laut Sulawesi dengan total aliran sepanjang 576 km, dilansir dari pesona.travel.com.
Survei yang dilakukan oleh PT Indonesia Dafeng Heshun Energi Industri (IDHE) menunjukkan bahwa Sungai Kayan yang terletak di Kabupaten Bulungan ini memiliki potensi debit air mencapai 1.000 meter kubik per detik yang mampu menghasilkan listrik hingga 1.000 megawatt melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Memiliki potensi debit air yang tinggi, membuat Sungai Kayan akan dimanfaatkan sebagai sumber energi PLTA Kayan.
Pembangunan PLTA Kayan
Pembangunan PLTA di Sungai Kayan ini akan menghasilan listrik sebanyak 9.000 megawatt. Memiliki kapasitas sebesar itu, membuat PLTA Kayan ini menjadi PLTA Terbesar di Indonesia.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menjelaskan untuk menghasilkan listrik hingga 9.000 megawatt, PLTA Kayan dibangun di atas lahan seluas 12.000 hektar.
Pembangunan PLTA ini dimotori oleh PT Kayan Hydro Enegry digagas sejak 2009, dan pada 31 Oktober 2018 lalu, telah ditandatangani kontrak kerja sama di ruangan KSP antara PT Kayan Hydro Energy dengan China Power. Pada 15 Agustus 2019 dilanjutkan dengan penandatanganan pelaksanaan proyek.
PLTA Sungai Kayan ini akan dibangun sebanyak lima bendungan yakni bendungan pertama menghasilkan 900 megawatt, bendungan kedua 1.200 megawatt, bendungan ketiga dan keempat 1.800 megawatt, sementara untuk bendungan kelima 3.300 megawatt.
Sehingga jumlah keseluruhan listrik yang dihasilkan PLTA Kayan 9.000 megawatt.
Untuk pembangunannya sendiri, Direktur Operasi Kayan Hydro Energy, Khaerony mengatakan kontruksi akan dilakukan pada akhir tahun ini untuk bendungan Kayan pertama dan 2 dari jumlah total lima bendungan. Pembangunan Kayan 1 berkapasitas 900 megawatt satu tahun, sedangkan pembangunan Kayan 2 dilakukan pada tahun depannya.
“Kayan 1 itu jangka waktu 5 tahun dibangun dan sudah ada listrik sebesar 900 megawatt di tahun 2024, tahap 2 dilakukan pembangunan pada 2025. Selanjutnya dibangun secara bertahap,” ujarnya.