Investor China menunjukkan minat yang kuat untuk menjalin kerja sama dengan pengusaha lokal di Indonesia. Salah satu sektor yang menjadi fokus investasi mereka adalah sektor karet dan ban Indonesia. Langkah ini diungkapkan oleh delegasi bisnis dari Shandong, China, dalam sebuah konferensi bersama Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi yang diselenggarakan hari ini.
Menurut Staf Khusus Bidang Infrastruktur dan Teknologi Kemenko Marves, Jona Widhagdo Putri memanfaatkan kerja sama dengan Shandong dapat membawa manfaat signifikan bagi Indonesia, terutama dalam bidang perikanan, rumput laut, industri berat, dan sektor lainnya.
“Pertemuan konferensi bisnis China (Shandong) – Indonesia ini merupakan langkah penting untuk mendorong peningkatan kerja sama dagang dan investasi kedua negara,” ujar Jona dalam keterangan resminya.
Meskipun belum ada rencana investor China yang konkret, delegasi dari Shandong juga mengekspresikan ketertarikan mereka untuk menginvestasikan dana dalam sektor karet dan ban di Indonesia. Mereka juga berminat untuk mengeksplorasi komoditas lokal, terutama produk pertanian seperti nanas, mangga, rempah-rempah, dan bahan baku untuk obat tradisional China.
Sementara itu, Indonesia diharapkan akan mendapatkan manfaat dari kerja sama ini, termasuk pengembangan talenta, kerja sama pendidikan, penelitian, pertukaran teknologi, serta pelatihan vokasi dan kejuruan. Kemenko Marves telah menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti hasil konferensi ini guna merealisasikan potensi kerjasama yang ada.
Delegasi bisnis yang terdiri dari lebih dari 70 entitas bisnis ini dipimpin oleh Wakil Gubernur Shandong, Song Junji, serta perwakilan dari pemerintah Kota Yantai dan pejabat dari Kementerian TIK dan Badan Nasional Penilaian Kualitas Komoditas Shandong.
Rahmad Widjaja Sakti, Deputi Sekretaris Jenderal Kadin Indonesia Komite Tiongkok, menegaskan bahwa China merupakan mitra perdagangan dan investasi terbesar bagi Indonesia. “Peranan investasi kedua negara, khususnya di bidang hilirisasi, menjadi basis pertumbuhan bagi perekonomian kedua negara,” ujarnya.
Investasi China di Indonesia telah mencapai angka yang signifikan. Dari pertemuan bisnis tersebut, tercatat bahwa investasi sebesar US$ 1 miliar telah diumumkan dari Yantai, Shandong ke Indonesia, dengan 11 proyek saat ini sedang berjalan. Sebelumnya, investasi Shandong di Indonesia telah mencakup proyek-proyek strategis seperti kereta api cepat Jakarta – Bandung dan pembangunan pabrik aluminium di Pulau Bintan.
Dengan minat yang semakin meningkat dari investor China, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat kerja sama ekonomi antar kedua negara dan meraih manfaat yang lebih besar dalam pengembangan berbagai sektor industri.
Demikian informasi seputar ketertarikan investor China di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Wisatahouse.Com.