Harga minyak goreng curah naik di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, menjadi Rp17.000 per kilogram dari Rp15.500 per kilogram. Kenaikan harga ini terjadi karena modal yang dikeluarkan oleh penjual cukup besar dan harga agen yang juga sudah mahal. Hal ini dikemukakan oleh pedagang minyak goreng curah di Pasar Ciputat dan Pasar Jombang, Tangerang Selatan.
Salah satu pedagang, Saras menjual minyak goreng curah seharga Rp17.000 per kilogram, tetapi kadang-kadang ada pembeli yang menawar hanya Rp16.000 per kilogram. Ia mengatakan bahwa stok minyak goreng curah aman dan banyak, namun modal yang dikeluarkan sebesar Rp15.900 per kilogram. Oleh karena itu, harga minyak goreng dijual antara Rp16.000 hingga Rp17.000 per kilogram. Sementara itu, pedagang minyak curah lainnya, Sutar, juga menjual minyak goreng curah seharga Rp17.000 per kilogram.
Menurut Jamal, seorang penjual minyak goreng curah di Pasar Jombang, harga minyak goreng curah bervariasi tergantung pada supplier. Harga di agen berkisar antara Rp225.000 per jerigen dengan isi 15,8 kg hingga 16 kg penuh. Harga modal sekitar Rp14.100 per kilogram, tetapi karena ada biaya plastik dan karet, maka harga jualnya sekitar Rp16.000 per kilogram.
Kenaikan harga dari minyak goreng curah di atas HET menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Beberapa masyarakat mengeluhkan kenaikan harga yang cukup signifikan dan berharap pemerintah dapat menstabilkan harga dari minyak goreng curah agar tetap terjangkau oleh masyarakat. Pemerintah diharapkan dapat memperhatikan masalah ini dan menemukan solusi terbaik untuk menstabilkan harga minyak goreng curah agar tidak mengganggu stabilitas ekonomi.