Tak Pandang Bulu! Penurunan Pendapatan Disney Bikin Ambil Keputusan PHK 7.000 Karyawan

Disney tetap menjadi salah satu perusahaan hiburan terbesar dan paling sukses di dunia meskipun mengalami penurunan pendapatan. (Batamtoday.com)

Disneyland dan Walt Disney World yang merupakan dua taman hiburan ikonik milik Disney, telah mengalami penurunan pendapatan yang signifikan sejak pandemi COVID-19 dimulai hingga kini. Seiring dengan pembatasan bisnis yang diberlakukan dan lockdown, Disney mengumumkan pada September 2020 bahwa mereka harus melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 28.000 karyawan di Amerika Serikat. Kabar yang tak mengenakkan ini menjadi sorotan dunia hiburan dan mengundang kritik dari beberapa karyawan yang merasa tidak dipertimbangkan dengan cukup baik oleh perusahaan.

Pada hari ini, Selasa (28/03/2023), Disney mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemutusan hubungan kerja kepada 7.000 karyawan lagi, karena upaya mereka untuk mengurangi biaya operasional selama pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Keputusan ini berdampak pada seluruh divisi Disney, termasuk Disneyland, Walt Disney World, dan divisi media. Meskipun para karyawan yang terkena dampak akan mendapatkan paket kompensasi, termasuk uang pensiun dan akses ke layanan kesehatan, beberapa karyawan tetap merasa kecewa dan tidak puas dengan keputusan ini.

Namun, keputusan Disney untuk melakukan pemutusan hubungan kerja ini tidak terlalu mengejutkan. Sebagian besar bisnis yang bergantung pada pengunjung dan hiburan publik telah terpukul berat selama pandemi COVID-19. Dalam industri pariwisata dan hiburan di Amerika Serikat, banyak perusahaan lain yang juga melakukan pemutusan hubungan kerja dan mengurangi biaya operasional.

Meskipun begitu, ada beberapa perusahaan yang memilih untuk tetap membayar gaji penuh karyawan mereka dan memberikan bantuan finansial selama pandemi. Keputusan ini dapat dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang, karena mereka mempertahankan karyawan terbaik mereka dan tetap menjaga koneksi dengan pelanggan mereka.

Namun, Disney tetap menjadi salah satu perusahaan hiburan terbesar dan paling sukses di dunia. Keputusan mereka untuk melakukan pemutusan hubungan kerja harus dilihat dalam konteks pandemi COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya. Karena bisnis mereka sangat bergantung pada pengunjung dan interaksi sosial, pandemi COVID-19 sangat memengaruhi kinerja Disney. Namun, mereka tetap mencoba untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan ini dengan cara yang terbaik.

Dalam jangka panjang, pandemi COVID-19 akan mempengaruhi cara kita menjalankan bisnis dan kehidupan kita. Keputusan Disney untuk melakukan pemutusan hubungan kerja ini menunjukkan betapa pentingnya untuk memiliki rencana cadangan dan kesiapan menghadapi situasi yang tidak terduga. Perusahaan harus belajar untuk beradaptasi dan berinovasi agar dapat bertahan, terutama di era digital yang semakin maju.