PT Indika Energy Tbk. (INDY) yang perusahaan energi terkemuka di Indonesia ambisius dalam hal mencapai target produksi batu bara. Sebelumnya, dikabarkan bahwa INDY memperoleh prestasi dengan memproduksi 25,4 juta ton batu bara sampai Oktober 2023. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan dari periode yang sama tahun sebelumnya, INDY tetap optimis untuk mencapai target produksi tahunan sebesar 31 juta ton.
Menurut Head of Corporate Communication Indika Energy, Ricky Fernando memaparkan anak usaha INDY, Kideco Jaya Agung merupakan kontributor utama dengan produksi sebesar 25,4 juta ton batu bara per Oktober 2023. Meski turun dari periode yang sama tahun lalu, INDY tetap fokus pada optimalisasi produktivitas untuk mencapai target ambisius mereka.
Target produksi batu bara sebesar 31 juta ton hingga akhir tahun 2023, meskipun mengalami penurunan dari realisasi produksi tahun 2022 sebesar 34 juta ton, menunjukkan komitmen INDY dalam menghadapi tantangan pasar yang dinamis. Azis Armand, Vice President Director dan Group CEO INDY, menyatakan bahwa perseroan akan terus mengoptimalkan produktivitas untuk meraih tujuan tersebut.
Meskipun terjadi penurunan penjualan batu bara sebesar 14,3% per September 2023, hal ini sejalan dengan penurunan target produksi tahunan. Dari volume penjualan sebesar 22,6 juta ton batu bara, Kideco Jaya Agung menjual 6,7 juta ton untuk kebutuhan dalam negeri, melebihi persyaratan domestic market obligation (DMO) sebesar 25%. Sementara itu, 15,8 juta ton batu bara diarahkan ke pasar ekspor, terutama ke China, India, Taiwan, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Dalam konteks harga, Kideco mencatat harga jual rata-rata sebesar US$75,7 per ton batubara pada 9 bulan 2023, menunjukkan penurunan sebesar 10,0% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian, INDY tetap berfokus pada target produksi batu bara sebanyak 32,8 juta ton di tahun 2023.
Di samping pencapaian di bidang produksi, INDY juga mencatat pencapaian signifikan dalam belanja modal atau capital expenditure (capex). Hingga 9 bulan 2023, INDY telah menyerap capex sebesar US$104,9 juta, dengan 77% dialokasikan untuk bisnis non-batu bara. Vice President Director dan Group CEO INDY, Azis Armand, menegaskan fokus perusahaan untuk terus berinvestasi dan mendiversifikasi portofolio bisnis ke sektor non-batu bara.
Dengan pencapaian dan fokus yang kuat, INDY menunjukkan komitmennya dalam menghadapi dinamika pasar sambil terus mengembangkan potensi di sektor energi Indonesia.
Demikian informasi seputar capaian memuaskan oleh INDY dalam memproduksi batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Wisatahouse.com.