PLTA Kayan Bakal Jadi Hydropower Terbesar di Asia Tenggara, Pasok Listrik Hijau hingga IKN 

Ilustrasi pembangkit listrik tenaga air (Pixabay)

Proyek PLTA Kayan yang digarap oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE) di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) diharapkan dapat mendukung pengadaan energi hijau yang ramah lingkungan hingga ke kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Harapan tersebut disampaikan oleh Gubernur kaltara Zainal Arifin Paliwang saat merayakan kemajuan pembangunan PLTA Kayan oleh PT KHE pada 30 Mei 2024.

“PLTA Kayan di Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara diproyeksikan menjadi pembangkit listrik tenaga air terbesar di Asia Tenggara, menyuplai listrik hijau untuk seluruh Pulau Kalimantan, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN), ” ujar Zainal.

“PLTA Kayan Cascade diharapkan menjadi ikon energi hijau di Indonesia dan berkontribusi pada pencapaian target emisi nol bersih (net zero emission) yang telah dicanangkan oleh pemerintah,” sambungnya.

Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan wujud rasa Syukur atas berjalannya proyek strategis yang akan menjadi tonggak energi hijau bagi masa depan Kaltara.

Hadir dalam acara tersebut CEO Arsari Group Hashim Djojohadikusumo, owners PT KHE Tjandra Limanjaya, Direktur Utama KHE Andrew Sebastian Suryali, Bupati Bulungan Syarwani, Wakil Bupati Bulungan Ingkong Ala dan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Marthin Billa.

PLTA Kayan Jadi Inisiatif Terbesar Penyediaan Energi Terbarukan

Hydropower yang dibangun PT KHE di daerah aliran Sungai Kayan merupakan salah satu inisiatif terbesar dalam penyediaan energi terbarukan di Indonesia.

Pembangunan PLTA Kayan akan dibagi menjadi lima tahap dengan kapasitas produksi listrik mencapai 9.000 megawatt (MW). Bendungan pertama ditargetkan rampung pada 2027.

“Proyek ini bukan hanya menjanjikan energi hijau yang melimpah, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar,” ujar Zainal.

Lebih lanjut, pembangunan PLTA Kayan diperkirakan akan menciptakan sekitar 10.000 lapangan pekerjaan selama fase kontruksi dan 3.000 pekerjaan saat operasional. Hal ini akan memberikan dampak positif pada perekonomian daerah.

Selain menyuplai listrik di Pulau Kalimantan dan kawasan Ibu Kota Nusantara, PLTA Kayan Cascade juga akan memenuhi kebutuhan listrik di kawasan industri hijau Tanah Kuning-Mangkupadi.

“Ini akan memberikan dampak positif yang luas, termasuk pembukaan lapangan kerja dan peningkatan ekonomi daerah,” ucap Gubernur Kaltara.

Zainal menenakankan pentingnya dukungan dari semua pihak untuk keberhasilan mega proyek ini.

“Saya berharap, semua pemangku kepentingan bisa berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat agar pembangunan ini dapat berjalan lancar dan mencapai target,” tutur Zainal.

Zainal mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Utara, khususunya warga Bulugan, serta para tokoh masyarakat dan adat, untuk mendukung kelancaran pembangunan PLTA Kayan Cascade demi kemajuan bersama.

Berikutnya, Gubenur Kaltara berterimakasih kepada PT KHE dan seluruh pemangku kepentingan atas komitmen mereka dalam menyukseskan pembangunan PLTA di Kalimantan Utara.

Pemprov Kaltara bersama pemerintah pusat dan PT KHE juga berkomitmen untuk melakukan mitigasi dampak sosial dan lingkungan dari proyek ini melalui berbagai macam program pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

Gubernur Kaltara optimistis bahwa PLTA Kayan Cascade dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Utara.

“Semoga proyek ini (pembangunan PLTA Kayan) dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangs akita,” pungkas Zainal.