Bali Utara boleh dikatakan sebagai surga bagi para penggemar pedas. Masyarakat setempat terkenal gemar membubuhi cabai berlebih pada beragam olahan. Kuliner Buleleng karakteristiknya beda dengan wilayah lain di Bali, Rasanya Lebih pedas. Rekomendasi tiga menu pedas khas Bali Utara hanya untuk anda.
Betutu Pedas dan Betutu Kendil
Bali memang tak bisa dilepaskan dari ikon masakan betutu. Karena itu, beragam olahan masakan yang diproses dengan cara disekam itu dapat dengan mudah dijumpai bila Anda sedang vakansi di Pulau Dewata. Variasi olahan betutu macam-macam. Tiap daerah umumnya punya ciri khas memasak betutu yang berlainan. Begitu juga dengan Bali Utara.
Kuliner Bali Utara punya karakteristik rasa betutu yang lebih pedas daripada daerah lain. Cabai yang dicampur dalam olahan lebih mendominasi ketimbang bumbu lain. Selain itu, Kuliner Bali Utara punya olahan betutu kendil. Sama dengan gudeg kendil di Yogyakarta, betutu kendil biasanya dikemas untuk oleh-oleh. Lantaran diungkap dalam wadah yang terbuat dari tanah liat, betutu tahan sampai 3 hari. Betutu kendil bisa dijumpai di sejumlah restoran rumahan di Singaraja, Buleleng.
Sate Plecing
Seperti umumnya sate di Bali, sate plecing terbuat dari daging ayam atau babi yang ditusuk menggunakan potongan bambu. Hanya, bedanya Kuliner Bali Utara, bumbu sate plecing lebih pedas. Sebelum dibakar, sate plecing dilumuri dulu dengan cabai merah. Setelah matang, saus cabai merah itu dituangkan kembali ke daging.
Merahnya kuah plecing bukan cuma berasal dari cabai, tapi juga tomat. Dominasi rasa asam dan pedas inilah yang menguatkan ciri khas masakan plecing. Sate plecing banyak ditemukan di daerah Singaraja. Di sepanjang jalan menuju tempat wisata, terdapat penjual yang umumnya membuka lapak semi-permanen untuk menjajakan makanan khas tersebut.
Lawar Kuwir
Sayur khas Singaraja ini memang wajib ada di menu nasi campur. Komplemen utamanya ialah potongan kacang panjang, nangka muda, dan daging. Lawar kuwir tergolong makanan halal. Tak seperti lawar pada umumnya yang memiliki campuran darah dan daging babi, lawar kuwir justru terbuat dari daging entog atau mentok. Sayur tersebut juga bebas dari campuran darah hewan.
Lawar kuwir terkenal sebagai makanan pendamping yang bisa meningkatkan nafsu makan. Sebab, rasanya pedas. Pedasnya berasal dari cabai rawit yang dipotong kecil-kecil. Lawar kuwir tentu melengkapi jajanan pedas khas Bali Utara yang dapat ditemui di warung-warung makan pinggir jalan.