Aturan Batu Bara China Diperketat untuk Kendalikan Emisi Metana, Ada Pengaruhnya ke Harga Global?

Aturan batu bara China mensyaratkan tambang batu bara dengan emisi metana lebih dari 8 persen dan volume lebih dari 10 meter kubik per menit untuk menyerap kembali gas tersebut. (Republika.com)

Pemerintah China melalui Kementerian Lingkungan Hidup mengumumkan penerapan aturan baru yang lebih ketat terkait pengelolaan emisi metana dari tambang batu bara. Langkah tersebut merupakan upaya serius China untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, terutama metana, guna menekan laju pemanasan global.

Meski hanya bertahan sekitar 10 tahun di atmosfer, Metana memiliki dampak pemanasan yang jauh lebih kuat dibanding karbon dioksida. Oleh karena itu, pengendalian emisi metana menjadi salah satu fokus utama dalam mitigasi perubahan iklim.

Juru bicara Kementerian Lingkungan China menyatakan, “Mengendalikan emisi metana secara aktif, stabil, dan tertib akan berdampak positif pada perlambatan pemanasan global, memberikan manfaat ekonomi pada sumber energi, serta meningkatkan keselamatan kerja.”

Aturan batu bara China mensyaratkan tambang batu bara dengan emisi metana lebih dari 8 persen dan volume lebih dari 10 meter kubik per menit untuk menyerap kembali gas tersebut.

Jika tidak dapat dimanfaatkan, gas tersebut harus dihancurkan. Kebijakan tersebut jauh lebih ketat dibanding peraturan tahun 2008 yang menetapkan ambang batas emisi sebesar 30 persen.

Tambang baru di China diwajibkan mematuhi aturan itu mulai April 2025, sementara tambang yang sudah beroperasi diberi tenggat hingga April 2027.

Langkah aturan batu bara tersebut mencerminkan komitmen China dalam memitigasi dampak perubahan iklim meskipun negara tersebut belum menetapkan target spesifik untuk pengurangan emisi metana.

Menurut data Global Energy Monitor (GEM), tambang batu bara di China bertanggung jawab atas sekitar 40 persen emisi metana negara itu, setara dengan kontribusi dari sektor pertanian.

Citra satelit dari GEM bahkan mengidentifikasi 23 gumpalan besar emisi metana dari tambang batu bara di beberapa negara, termasuk China, antara Januari 2023 hingga April 2024.

Dengan aturan ini, pemerintah berharap tidak hanya menekan emisi gas rumah kaca, tetapi juga meningkatkan efisiensi pengelolaan energi di tambang dan mencegah insiden berbahaya.

Demikian informasi seputar aturan batu bara emisi metana di China. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Wisatahouse.Com.