PT Waskita Karya (Persero) Tbk salah satu perusahaan BUMN menjadi pelaku utama dalam pembangunan Rusun (Rumah Susun) ASN di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Meski tengah menjadi sorotan terkait isu-isu keuangan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), Basuki Hadimuljono memberikan jaminan bahwa proyek tersebut serta proyek lain yang dikerjakan oleh Waskita akan tetap berjalan dengan aman.
“Dalam kondisi ini, tidak ada masalah, semuanya aman,” kata Basuki saat diwawancarai di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (30/8/2023).
Basuki melanjutkan dengan penjelasan bahwa proyek ini aman karena dilakukan oleh perusahaan BUMN serta perusahaan swasta melalui sistem Kemitraan/Kerja Sama Operasional (KSO). “Ini karena mereka menggunakan sistem KSO. Oleh karena itu, kami meminta Waskita Karya untuk bekerja dengan KSO sehingga anggaran dialokasikan secara khusus untuk proyek ini,” terangnya.
Menurut catatan, proyek pembangunan 47 tower Rusun ASN-Hankam terdiri dari 6 paket pekerjaan fisik dan 4 paket manajemen konstruksi, dengan total anggaran sebesar Rp 9,4 triliun. Paket pertama Rusun Polri dan BIN ditangani oleh penyedia jasa (KSO) Adhi-Nindya-Wiratman, sementara Paket 2 Rusun Paspampres dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung.
Selanjutnya, Paket 3 Rusun ASN 1 dikerjakan oleh PP-Urban-Jaya Konstruksi (KSO), Paket 4 Rusun ASN 2 oleh PT Hutama Karya, Paket 5 Rusun ASN 3 oleh PT Waskita Karya, dan Paket 6 Rusun ASN 4 oleh Abipraya-Deta (KSO). Tercatat juga bahwa Waskita menghadapi tantangan finansial dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pembekuan sahamnya, pembatalan penyertaan modal negara (PMN), dan kesulitan membayar utang.
Namun, Waskita Karya dijadwalkan untuk menjadi anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero). Hutama Karya akan membantu menyelesaikan proyek konstruksi jalan tol seperti Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Tol Ciawi-Sukabumi, yang diakui sebagai tujuan penggunaan modal negara (PMN) tahun 2022.