PLTA Kayan Berpotensi Menyuplai 100 Persen Kebutuhan Listrik di Ibu Kota Baru

Kapasitas yang dihasilkan oleh PLTA Kayan sudah melebihi kebutuhan listrik yang diperlukan untuk mengaliri ibu kota baru.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) optimis soal suplai listrik di ibu kota baru di sebagian daerah Penajem Paser dan Kutai Kartangera tidak akan menjadi masalah. Pasalnya di Kalimantan Utara (Kaltara) tengah direncanakan untuk segera dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Perkiraan jumlah aliran listrik sebesar 1.555 megawatt (MW) akan disuplai oleh satu pembangkit saja yakni dari PLTA Sungai Kayan yang akan mula dibangun pada akhir tahun 2019.

“Ada potensi di Sungai Kayan, Kaltara,” terang Direktur Bisnis Regional Kalimantan dan Sulawesi PLN Syamsul Huda pada minggu lalu, seperti dikutip dari Prokal.co.

Pembangunan PLTA Kayan sejalan dengan konsep ibu kota baru

Desain PLTA Besahan, Kabupaten Bulungan (PUPR Perkim Kaltara)

Syamsul huda menilai, rencana pemerintah untuk membangun PLTA dengan kapasitas hingga 9.000 megawatt (MW) di Kaltara akan selaras dengan konsep ibu kota baru yang disebut-sebut bakal menjadi kota yang ramah lingkungan.

Hal ini dikarenakan, energi listrik yang dihasilkan dari mega proyek tersebut bersumber pada energi baru yang terbarukan (EBT).

“Tinggal bagaimana mengevakuasi listrik dari PLTA itu ke ibu kota baru,” katanya.

Huda menambahkan, PLN juga telah mendapatkan saran dari Komisi VII DPR RI untuk membuat parameter pasokan energi listrik dari kota-kota baru di dunia yang sumber energinya berbasis EBT.

“Ini menjadi kesempatan PLN termasuk pemerintah untuk menunjukkan komitmennta menyediakan listrik di dominasi EBT,” papar Huda.

Bahkan, PLN saat ini juga sedang mengkaji kemungkinan menggunakan 100 persen energi terbarukan untuk menyuplai kebutuhan listrik di ibu kota baru. Hal ini melebihi rekomendasi Bappenas yang menyarakan penggunaan EBT sebesar 39 persen saja.

“Karena ini masih awal sekali, perubahan masih sangat dimungkinkan. Apalagi potensi PLTA Sungai Kayan sudah di atas keperluan daya ibu kota,” terangnya.

Sebagai informasi, pemerintah bersama PT Kayan Hidro Energi akan membangun PLTA di Sungai Kayan pada akhir tahun. Pembangunan tersebut akan dilakukan dalam lima tahap.

Direktur Operasional PT Kayan Hidro Energi Khaerony mengungapkan, pembangunan tahap pertama yang akan dilakukan pada akhir tahun 2019 adalah PLTA Kayan 1 dengan daya sebesar 9.00 MW. Pembangunan ini ditargetkan selesai pada 2024.

Khaerony melanjutkan, untuk pembangunan PLTA Kayan 2 akan dilakukan setahun setelah tahap pertama selesai yakni pada tahun 2025, dengan kapasitas sebesar 1.200 MW.

selanjutnya, PLTA Kayan 3 dan 4 akan dibangun dengan kapasitas masing-masing sebesar 1.800 MW serta PLTA Kayan 5 dengan kapasitas hingga 3.200 MW.

“Kayan 1 tahun ini dibangun buth 5 tahun. Udah ada listrik 900 MW di 2024. Tahap 2 dibangun setelah Kayan 1 berjalan,” kata Khaerony di Jakarta pada Agustus lalu. Seperti dikutip dari Tirto.id.

Secara keseluruhan, proyek pembangunan PLTA Kayan akan memakan waktu hingga 20-25 tahun.