PLTA Kayan Bakal Jadi Penyangga Listrik di Seluruh Wilayah Kalimantan

PLTA Kayan memiliki kapasitas 9.000 megawatt dan siap penuhi pasokan listrik Kalimantan, termasuk ibu kota.

Pemerintah Indonesia melalui PT Kayan Hydro Energy menjalin kerja sama dengan pemerintah China melalui China Power. China Power memberikan pembiayaan atas pembangkit listrik tenaga air atau PLTA di Kayan, Kalimantan Utara.

Adanya PLTA Kayan ini diharapkan pasokan listrik ke ibu kota baru dapat tercukupi. Selain itu, PLTA Kayan rencananya akan menyuplai kebutuhan listrik di seluruh Pulau Kalimantan. Tidak hanya itu, beberapa daerah yang menjadi pusat Industri di sekitar PLTU Kayan juga akan dipasoki.

PLTA Kayan akan jadi PLTA terbesar se-Asia Tenggara

PT Kayan Hydro Energy membangun PLTA di Sungai Kayan dengan membangun lima bendungan. Kelima bendungan tersebut akan menghasilkan listrik dengan kapasitas total mencapai 9.000 megawatt.

Pembangunan bendungan yang akan digunakan sebagai PLTA juga akan dilakukan secara bertahap. Pembangunan pembangkit listrik di bendungan satu nantinya akan berkapasitas 900 megawatt.

PLTA Kayan memanfaatkan sungai Kayan (kaltaraupdate.co)

Setelah bendungan satu selesai, bendungan dua akan dibangun dengan kapasitas 1.200 megawat. Pada bendungan ketiga dan keempat akan dibangun pembangkit listrik dengan kapasitas yang sama, masing-masing sebesar 1.800 megawatt. Sementara bendungan kelima memiliki kapasitas paling besar, mencapai 3.200 megawatt.  

Dengan dibangunnya PLTA Kayan yang dilakukan PT Kayan Hydro Energy dengan China Power, akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia. PLTA ini juga otomatis menggugurkan rekor PLTA Cirata sebagai yang terbesar di Indonesia.

Megaproyek ini rencananya akan mulai dilakukaan pada akhir tahun 2019. Adapun tanggal operasi komersial (Commercial Operation Date) diharapkan dapat dilakukan pada tahun 2025. Targetnya, listrik PLTA Kayan sudah dapat dipakai di tahun tersebut melalui transmisi Perusahan Listrik Negara (PLN).

“COD itu, Kayan 1 itu 2025. Target itu selesai lima cascade itu sekitar 20 tahun, 25 tahun,” ungkap Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy Khaerony, Rabu (21/8) yang dikutip dari Era.id.

Khaerony juga mengatakan bahwa target operasi komersial PLTA Kayan dua diproyeksikan dapat dilakukan pada tahun 2026. Sedangkan setahun setelahnya PLTA Kayan tiga bisa dilaksanakan.

Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy juga menyebut, perbedaan target operasi komersial dikarenakan adanya perbedaan jarak yang cukup jauh antara satu PLTA dengan PLTA lainnya. Jadi tidak bisa dilakukan secara bersamaan.

“Kita perlu waktu insfratruktur pembangunan jalan tersebut,” terang Khaerony.

Dengan dibangunnya proyek tersebut, diharapkan mampu memberi konstribusi terhadap kebutuhan listrik di seluruh Pulau Kalimantan. Bahkan kawasan industri terpadu di Tanah Kuning, Kalimanta Utara juga akan dipasok listrik. PT Kayan Hydro Energy juga berencana untuk mengekspor listrik ke Malaysia di bagian Utara.

“Nantinya, listrik itu akan terkoneksi dengan sistem Kalimantan. PLN saat ini sedang bangun transmisi dari Kalbar, Kalteng, Kaltim bahkan ke Kalimantan Utara,” ungkap Khaerony menjelaskan target PLTA Kayan ke depan.