Pulau Bali menjadi salah satu destinasi wisata paling diminati para digital nomad di tahun 2018, Lonely Planet (20/11). Bali sangat populer dijadikan tujuan wisata karena memiliki cuaca tropis. Beragam kegiatan wisata, tempat bekerja, budaya yang menarik dan biaya hidup yang cukup terjangkau.
Istilah Digital Nomad atau pekerja digital mulai akrab dikenal banyak orang. Pasalnya, angka pekerjaan yang tak menuntut pekerjanya untuk menetap di satu tempat dengan bantuan teknologi sudah semakin canggih.
Berbekal smartphone, komputer dan jaringan internet, pekerjaan bisa diselesaikan di mana saja. Mulai dari di rumah, kedai kopi sampai ke belahan dunia yang berbeda.
Sebuah analisis dari website wisata GapYearEscape.com meneliti 12 ribu unggahan di Instagram guna mengungkapkan 25 destinasi paling populer di kalangan pekerja digital.
Beberapa di antaranya meliputi London di Inggris, Bangkok dan Chiang Mai di Thailand, Lisbon di Portugal, Barcelona di Spanyol, New York dan Los Angeles di Amerika Serikat, Paris di Prancis dan Berlin di Jerman.
Terdapat lebih dari 1,9 juta foto yang diunggah dengan hashtag atau tagar #digitalnomad di Instagram.
“Dengan semakin banyak ruang kerja bersama alias co-working space dengan jaringan internet yang mendukung, jumlah pekerja digital terus meningkat. Pekerja tak lagi memiliki batas geografis dalam mengejar impiannya,” ungkap Amar Hussain selaku pendiri GapYearEscape.com.
Sedangkan sebuah studi dari Nodmadlist.com mengungkapkan bahwa Kaohsiung, Taiwan menjadi salah satu tempat termurah bagi pekerja digital.
Analisis tersebut didapatkan melalui perhitungan biaya tinggal selama tiga bulan, biaya akomodasi di pusat kota dan konsumsi sehari-hari.
Namun Koahsiun, Taiwan tak masuk dalam daftar 25 kota paling populer di kalangan pekerja digital.
Tak seperti pelancong pada umumnya, wisatawan berlabel pekerja digital memiliki ketentuan tersendiri ketika menyortir lokasi wisata sebagai destinasi bekerja.
Beberapa faktor yang mereka pertimbangkan umumnya berkutat pada kecepatan jaringan Wi-Fi, cuaca setempat, biaya hidup dan gaya hidup lokal. Destinasi yang dipilih harus mendukung tipe pekerjaan dan anggaran yang dimiliki.