Permasalahan investasi asing di Indonesia masih menjadi sorotan. Staf Ahli Menko Pangan, Drajad Wibowo mengungkapkan bahwa inkonsistensi kebijakan hilirisasi menjadi salah satu penyebab utama sulitnya investasi asing masuk ke tanah air.
Menurutnya, perubahan kebijakan yang mendadak menciptakan ketidakstabilan dan merugikan para investor.
“Pemerintah harus konsisten dengan regulasi yang diterapkan. Tanpa kepastian, akan sulit menarik investasi besar, terutama di sektor yang membutuhkan komitmen jangka panjang,” ujar Drajad dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (18/12).
Ia juga menambahkan, negara-negara seperti Vietnam sering kali menjadi pilihan utama bagi investor asing karena stabilitas kebijakan dan kepastian hukum yang ditawarkan.
“Meskipun kita kerap memberikan janji menarik, banyak investor kecewa setelah berinvestasi di Indonesia akibat aturan yang berubah-ubah,” tambahnya.
Drajad menyebutkan, salah satu duta besar negara sahabat mengungkapkan kesulitan dalam meyakinkan industri besar di negaranya untuk berinvestasi di Indonesia. Meskipun potensi investasi yang ditawarkan mencapai USD2 miliar, ketidakpastian kebijakan menjadi penghalang utama.
“Begitu mereka investasi, harga produk mereka di pasar Indonesia relatif tinggi. Namun, tiba-tiba kebijakan berubah karena ada produk lain dari negara tertentu yang tidak bisa dijual di Eropa sehingga masuk ke Indonesia,” jelas Drajad.
Pemerintah diharapkan dapat memperbaiki kualitas kebijakan dan komitmennya untuk menciptakan iklim investasi yang kompetitif. Jika permasalahan ini tidak segera diatasi, Indonesia berisiko kehilangan peluang investasi besar yang dapat mendukung industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi.
“Untuk menjadi tujuan utama investasi asing, pemerintah harus memastikan bahwa regulasi mendukung stabilitas dan keberlanjutan. Ini adalah tantangan besar yang harus segera dijawab,” tutup Drajad.
Demikian informasi seputar permasalahan investasi asing di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Wisatahouse.Com.