Kenapa China dan Jepang Beralih dari Batu Bara Indonesia: Mulai Kompetisi Global hingga Implementasi HBA?

Pelaku usaha batu bara Indonesia menilai bahwa implementasi aturan tersebut membawa sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi, terutama terkait dengan daya saing Indonesia di pasar global. (minerba.esdm.go.id)

Pemerintah Indonesia mulai mewajibkan eksportir batu bara untuk menggunakan Harga Batu Bara Acuan (HBA) mulai 1 Maret 2025. Kebijakan batu bara Indonesia tersebut bertujuan untuk mengatur harga jual batu bara yang lebih transparan dan sesuai dengan kondisi pasar global.

Namun, pelaku usaha batu bara Indonesia menilai bahwa implementasi aturan tersebut membawa sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi, terutama terkait dengan daya saing Indonesia di pasar global.

Direktur Bayan Resources, Alexander Ery Wibowo menjelaskan bahwa tantangan terbesar dalam penerapan aturan HBA itu adalah persaingan harga yang semakin ketat dengan negara-negara penghasil batu bara lainnya, seperti Rusia dan Australia.

Menurutnya, dengan kondisi pasar global yang saat ini berada dalam fase buyers market, harga menjadi faktor utama dalam persaingan antara negara-negara pengeskpor batu bara.

“Saat ini, bagi buyers, pilihannya adalah mencari batu bara dengan harga yang paling kompetitif. Jika harga batu bara Indonesia tidak dapat bersaing dengan negara pesaing seperti Rusia dan Australia, pembeli utama seperti China dan Jepang bisa beralih ke negara-negara tersebut yang menawarkan harga lebih menarik,” ujar Alex.

Batu bara Indonesia, yang dikenal memiliki kualitas baik, harus tetap mempertahankan daya saing, terutama dalam hal harga. Sebagai contoh, batu bara dengan kalori tinggi saat ini dihargai sekitar USD125-128 per metrik ton di pasar global, sedangkan Harga Batu Bara Acuan (HBA) Indonesia masih berada di level USD100 per metrik ton.

Perbedaan harga itu dapat menyebabkan pembeli, khususnya dari Jepang, beralih membeli batu bara dari Australia yang lebih murah.

Alex menambahkan, peralihan pelanggan batu bara Indonesia ke Australia sudah terasa dalam sepekan terakhir, menunjukkan betapa pentingnya menyesuaikan harga agar tetap kompetitif di pasar internasional.

“Ini adalah tantangan besar, karena batu bara adalah komoditas internasional yang sangat dipengaruhi oleh harga pasar global,” jelasnya.

Ke depan, pemerintah diharapkan dapat mempertimbangkan faktor-faktor ini agar kebijakan HBA dapat mendorong pertumbuhan industri batu bara Indonesia tanpa mengorbankan daya saingnya di pasar internasional.

Demikian informasi seputar batu bara Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Wisatahouse.Com.